Selasa, 30 November 2010

Mahabrata

Mahabharata
Raja Sentanu menikahi sang Dewi Gangga dan mempunyai 8 orang anak, tetapi 7 anaknya itu di buang ke sungai Gangga, karena Dewi Gangga sebelum turun ke bumi ini para wasu memohon kepada Dewi Gangga untuk menjadi ibunya dan membuang ke sungai Gangga agar terlepas dari kutukan Resi Wasistha. Pada saat itu Raja Sentanu tidak marah karena dia sudah berjanji akan mengkabulkan semua keinginan apa yang Dewi Gangga ini inginkan, pada saat Dewi Gangga yang turun ke bumi dan menjadi wanita yang cantik.
Ketika anak yang terakhir lahir Raja Sentanu marah dan dia melanggar janjinya, dan Dewi Gangga pergi dengan membawa anak itu, karena Raja Sentanu telah melanggar janji karena terlalu memperhatikan anak, maka Dewi Gangga berpikir rupa sudah tidak ada gunanya lagi bersama Sentanu.
Pada suatu hari Sentanu jalan-jalan ke sungai Gangga lalu melihat seorang anak yang sedang memanah dan sangat mahir sekali. Lalu turun lah Dewi Gangga dan memberitai kepada Sentanu bahwa itu anaknya yang dibawa ketika masih bayi, dan di beri nama Dewabrata atau Bhisma. Bhisma ini di ajari Weda dan Wedanta, mahir terhadap perang, pemerintahan dan kelak menjadi seorang pahlawan.
Raja Sentanu lalu menikah kembali dengan Setyawati dan memiliki dua orang anak yaitu Chitrangada dan Wicitrawirya. Chitrangada tewas saat perang dan tidak memilki anak lalu pundak kekuasaan pindah ke Wicitrawirya tetapi pada saat itu belum cukup umur maka di pindah untuk sementara kepada Bhisma, lalu bhisma mencarikan istri untuk Wicitrawirya maka Wicitrawirya menikahi dua orang wanita yaitu Ambika dan memliki anak Destarata, lalu dengan Ambalika mempunyai anak Pandu. Destarata mempuyai anak seratus yang dikenal dengan Kurawa, dan Pandu memiliki lima orang anak yang dikenal dengan Pandawa.
Sesudah kekuasaan yang dipimpin oleh Wicitrawirya maka kerajaan pindah kepada Pandu, karena Destarata seorang raksasa yang buta beserta anak-anaknya pun. Ketika kematian Pandu maka kerajaan turun kepada keturunannya yaitu Pandawa, dan yang pantas adalah anak tertua diantara para Pandawa yaitu Yudhistira yang memiliki sifat kepemimpinan yang sangat baik dan sangat pintar karena dia ahli dalam Weda dan Wedanta.
Ketika Yudhistira menjadi raja maka terjadi kecemburuan sosial atas anak Destarata yaitu anak tertuanya yang bernama Duryudana. Duryudana ini sangat benci kepada para Pandawa karena dia keturunan Destarata yang raksasa dan buta. Maka Duryudana ini melakukan segala cara untuk mengusir Pandawa ke Hutan untuk diasingkan. Tapi semua yang dilakukan Duryudana tidak berhasil satu pun.
Lalu diangkatlah oleh para leluhur Yudhistira sebagai maharaja karena dia dapat menguasai tiga negara dan dapat membuat seluruh kerajaan yang ada segan terhadap Yudhistira maka seluruh raja setuju terhadap Yudhistira diangkat sebagai maharaja.
Di kerajaan Panchala diadakan sayembara untuk merebutkan Drupadi seorang anak mahkota raja Panchala yang cantik jelita, maka para Pandawa datang ke Panchala untuk memenangkan sayembara itu, maka Arjuna yang bisa memenangkan sayembara walaupun ada saingan terberatnya yaitu Karna yang masih saudara dengan Pandawa tetapi Karna ini memihak kepada Duryudana yang Duryudana ini sangat terobsesi untuk menjadiakan ayahnya yaitu Destarata menjadi raja agar kelak Duryudana menjadi raja.
Maka Arjuna memenangkan sayembara itu, tetapi Drupadi ini menjadi istri seluruh Pandawa, yaitu Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.
Sengkuni yang memiliki sifat jahat memberi saran kepada Duryudana cara untuk mengusir para Pandawa, caranya itu adalah mengajak Yudhistira untuk mengajak bermain dadu karena Yudhistira yang gemar bermain dadu ini sangat ceroboh dan tidak memiliki keahlian dalam ilmu tipu muslihat. Lalu Duryudana memohon kepada ayahnya unutk mengundang Yudhistira untuk bermain dadu, lalu dengan ke ragu dan terhasut oleh perkataan Sengkuni dan Duryudana, sebagai anaknya, maka Destarata mengundang Yudhistira untuk bermain dadu
Ketika Yudhistira menerima undang bermain dadu dia sangat ini bermain tetapi para Brahmana menyarankan menolak undangan tersebut, karena bermain dadu ini sangat tidak baik karena banyak menimbulkan tipu muslihat dan akan menimbulkan kesengsaraan. Tetapi Yudhistira tidak bisa menolak, karena dia tidak bisa menolak sebuah undangan karena sebagai raja harus menghargai sebuah undangan itu dan alasan yang lain karena Yudhistira sendiri sangat menyukai permainan dadu itu, maka Yudhistira menerima undangan tersebut.
Yudhistira pergi ke tempat diadakan permainan dadu itu, lalu rupa yang menjadi lawan bermainnya yaitu Sengkuni yang memiliki ahli tipu muslihat yang sangat mahir, Sengkuni ini mewakili Duryudana, seharusnya tidak boleh di wakilkan, tapi akhirnya Yudhistira tidak mempermasalahkan hal itu, bermainlah Yudhistira dan Sengkuni.
Dengan kesenangan yang terlihat dari wajah Sengkuni dan Duryudana yang mana Sengkuni memenangkan permainan itu dan jebakan ini berjalan dengan lancar dan berhasil.Maka ketika akhir permainan Yudhistira mempertaruhkan kerajaannya, ke empat saudaranya, dan Drupadi yang menjadi istri para Pandawa, tetapi apa mau dikata tetap saja Yudhistira kalah, dan tidak ada yang bisa dipertaruhakan lagi, sampai-sampai diri sendiri dipertaruhkan.
Maka seluruh pandawa dan Drupadi dimiliki oleh Duryudana, tetapi pada saat Drupadi akan diambil dan akan di lecehkan di tempat permainan dadu itu yang dilihat oleh seluruh raja, dengan anehnya baju yang dikenakan Drupadi tidak bisa di buka atau pun dilucuti. Dengan kejadian itu Duryudana sangat marah dan menginginkan para Pandawa dan Drupadi untuk di usir ke hutan selama dau belas tahun dan di tambah satu tahun untuk menyamar dengan tidak ada yang mengetahui bahwa itu adalah Pandawa dan apabila ada yang mengetahui maka harus kembali ke hutan menjalani pengasingan kembali selama dua belas tahun. Maka para pandawa, drupadi, dan Dewi Kunti pun sangat ibu para Pandawa di usir ke hutan.
Di hutan para rombongan Pandawa mengalami kehidupan yang sangat menprihatikan. Mereka harus mengemis, tidur yang beralaskan tanah yang kotor. Yudhistira sangat menyesal akan tindakan yang sangat ceroboh yang membuat saudara, istri serta ibunya menderita sekali, yang mana pada saat sebelum terjadi pengasingan ini terjadi mereka rombongan ini sangat hidup mewah dan serba ada. Selama pengasingan itu terjadi mereka berziarah ke tempat-tempat yang suci dan para Brahmana yang setia menemani dan kadang-kadang berkunjung mereka mencertikan tempat bersejarah itu dan memberikan semangat untuk tetap bertahan dan segera membuat rencana untuk segara mengambil kembali kerajaan yang telah diambil secara tidak adil.
Selama di hutan para rombongan Pandawa ini banyak juga para raja dari berbagai kerajaan datang untuk melihat keadaan para rombongan. Dan para raja dan rombongan itu membuat rencana untuk berperang melawan Destarata dan segera mebuat koalisi dengan para kerajaan yang mendukung terhadap para Pandawa.
Dan di tempat lain pula Destarata dan anaknya juga membuat koalaisi untuk melawan para pandwa ini.
Pada saat itu Arjuna di perintah bertapa oleh Yudhistira untuk memohon agar mendapatkan senjata yang sangat kuat yang digunakan para dewa. Dan Bima yang memilki tubuh paling besar dan kuat dari seluruh Pandawa, dia selam pengasingan banyak mendapatkan kekuatan dan menjadi sangat kuat sekali tidak ada tandingannya.
Ketika pengasingan dan penyamaran yang harus dilakukan mulai lah terjadi peperangan yang sangat sengit antara saudara, dan Bhisma pun yang sangat mendukung terhadap pandawa ikut berperang dan berpihak kepada Dertarata, karena Bhisma akan melakukan hal apa saja terhadap raja yang memimpin pada saat itu.
Pada saat perang terjadi banyak sekali yang meninggal dan orang yang sangat dicintai oleh para pandawa yaitu Bhisma meninggal pula ditangan Arjuna, dengan sangat sedih Arjuna melakukan hal itu dan seluruh anak Destarata meninggal. Dan masih banyak lagi orang-orang yang sanagt dekat dengan pandawa yang berkoalisi dengan Destarata meninggal. Pada saat perang ini pula anak-anak pandawa seperti Gatotkaca, Abimanyu pun ikut berperang membantu ayahnya.
Dan akhirnya perang ini dimenangkan oleh pandawa. Dengan perang yang terjadi ini sangat sedih sekali para Pandawa. Akhirnya pula Yudhistira mendapatkan kerajaan yang dahulu. Dan seluruh pandawa ada di surga bersama para dewa ketika akhir hayatnya.

Tokoh-tokoh dalam Kisah Mahabharata sebenarnya banyak sekali tetapi saya hanya menuliskan sebagian saja para tokoh yang menjadi tokoh utama.
1. Raja Sentanu
2. Dewi Gangga
3. Bhisma
4. Setyawati
5. Chitrangada
6. Wicitrawirya
7. Ambika
8. Ambalika
9. Destarata
10. Pandu
11. Duryudana
12. Dewi Kunti
13. Yudhistira
14. Bima
15. Arjuna
16. Nakula
17. Sadewa
18. Sengkuni
19. Drupadi
20. Abimanyu
21. Gatot Kaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar